Comment

Diberdayakan oleh Blogger.

Test Footer

gif maker online
Home » , , » Dana Pendidikan Papua, Abaikan UU dan Kebutuhan

Dana Pendidikan Papua, Abaikan UU dan Kebutuhan

Written By Unknown on Kamis, 21 Februari 2013 | 07.06

Anak-anak sekolah dasar (SD) di Papua. Foto: Dok
Jakarta, MAMBRUK VOICES Pemerhati pendidikan Papua, Yulianus Kuayo kepada majalahselangkah.com, Sabtu, (2/2) mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan selama ini di berbagai Kabupaten di Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) anggaran pendidikan tidak mencapai amanat Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang Otonomi Khusus. 

Dari data yang saya peroleh selama kunjungan di berbagai wilayah di Papua, dana pendidikan kecil. Artinya, tidak sesuai dengan amanat konstitusi bahwa dana pendidikan 20% dari total APBD dan UU Otsus anggaran juga amanatkan dana pendidikan 30%, kata staf Kemneterian PendidikanNasional itu.
Kata dia, mungkin ada daerah yang sudah mencapai amanat Undang-Undang tetapi jumlah kecil. Dan, ia belum menemukan. Lebih banyak difokuskan untuk pembangunan fisik. 

Saya lihat semua dibangun berdasarkan maunya bupati. Tidak melihat kondisi yang nyata di Papua saat ini, yakni kebutuhan sumber daya manusia. Terlepas dari itu, kita apresiasi karena hampir semua bupati anggarkan dana untuk kualifikasi S1 bagi para guru yang masih D2 dan D3, katanya. 

Lalu, ia juga melihat hal lain yang baik adalah ada bupati-bupati yang anggarkan dana pendidikan dari pos Otonomi Khusus untuk membangun asrama mahasiswa di kota-kota studi di Papua dan di luar Papua.
Tetapi, kata dia, investasi sumber daya manusia Papua dengan pembangunan Pandidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum banyak dilakukan. Padahal, katanya, PAUD integratif  antara pendidikan, kesehatan dan gizi untuk anak-anak Papua sangat penting dilakukan. 

Ia memberikan contoh, di Kabupaten Dogiyai. Dari bocoran yang ia dapatkan, APBD tahun anggaran 2013, Pemerintah Kabupaten Dogiyai hanya menganggarkan Rp44.309.371.200 untuk pendidikan. Kata dia, bila dana ini termasuk gaji pegawai dinas pendidikan dan gaji para guru maka rasa-rasanya sangat minim dana untuk membangun SDM Dogiyai ke depan. 

Kata dia,  ada baiknya semua orang punya komitmen bilamana benar-benar ingin membanguan manusia Papua yang berkualitas. Tentunya semua pihak mengawal target capain dalam program pendidikan setiap daerah di Papua.(MS)


Sumber: Majalahselangkah

0 komentar:

Posting Komentar

Test Footer 2

BAHASA INGGIRIS
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS